MASALAH KEBOCORAN PADA ATAP BETON
Masalah kebocoran pada dak beton atap gedung atau rumah tinggal sering sekali kita temui dan banyak kasusnya tidak hanya terdapat pada bangunan lama/ tua tetapi juga menimpa bangunan baru, beberapa kasus penyebab kebocoran pada dak beton atap yang perlu diketahui, antara lain:
1. Permukaan Beton yang belum ditutup dengan Waterproofing
- Permukaan dak beton atap yang berhubungan langsung dengan air umumnya belum diberi pelapis kedap air (waterproofing), sehingga air yang menggenangi dan mengalir di atas permukaan beton akan bergerak ke bawah, meresap dan berkumpul pada titik terendah di lapisan paling bawah struktur pelat atau balok beton dan akan keluar melalui lubang retak, lubang pori atau stek besi yang muncul dipermukaan bawah beton.
Solusinya :
- Lakukan pelapisan bahan kedap air (waterproofing) segera pada permukaan beton tersebut dengan beberapa pertimbangan teknis.
- Pilih bahan waterproofing yang cocok sesuai kebutuhan strukturnya, dan sebagai pedoman :
- a. Pada Permukaan Beton Asli :
- Untuk lantai dengan luasan yang kecil (<30 m2) dan bebas dari sambungan stop cor (construction joint) boleh menggunakan waterproofing system coating atau waterproofing membrane system bakar.
- Untuk lantai dengan luasan yang besar (>30 m2) dan ada/ banyak sambungan stop cor (construction joint) sebaiknya menggunakan waterproofing membrane system bakar.
- b. Aplikasi Pada Permukaan Screeding/ Plesteran di atas Beton:
- Untuk lantai dengan luasan yang kecil maupun besar dan dengan ketebalan screeding yang bervariasi, hal tersebut sangat perpengaruh pada faktor muai susutnya yang tinggi dan retak rambut (hair cracks) serta retak menerusnya.
- Pelapisan waterproofing di atas permukaan plesteran atau screeding sebaiknya menggunakan waterproofing membrane system bakar. Lihat Gambar 1.
2. Permukaan Dak Atap yang sudah di waterproofing,
- Permukaan dak beton atap terbuka yang berhubungan langsung dengan air dan sudah diberi pelapis kedap air (waterproofing), tetapi kenyataannya masih terjadi kebocoran dan rembesan pada dak beton atap tersebut. Pertanyaan yang selalu timbul, kenapa dan mengapa bisa terjadi masalah seperti itu walaupun permukaan beton sudah dilapiskan waterproofing sehingga kemungkinan bocor dan rembes dapat dihindari.
Penjelasan :
Umumnya masalah kebocoran pada dak atap terjadi disebabkan :
- Pemilihan bahan kedap air (waterproofing) yang tidak tepat (lihat penjelasan No. 1.1 dan 1.2).
- Keliling saluran pembuangan air (floor drain/ roof drain) tidak diisi (grouting) dengan bahan yang tidak menyusut (non Shrink Grout) serta bahan pengikat (epoxy mortar) antara 2 jenis material yang berbeda seperti sambungan dak beton dangan pipa PVC dan dak beton dengan pipa besi atau galvanis. Penjelasan gambar untuk pekerjaan grouting epoxy mortar pada area keliling pipa pembuangan air hujan (roof drain atau floor drain). Lihat Gambar 2 , 3, 4 dan 5
Kebocoran lain setelah aplikasi waterproofing dapat terjadi apabila,
- Permukaan waterproofing tidak dilindungi dengan plesteran atau screeding dan di lokasi tersebut banyak aktifitas yang dapat merusak/ merobek permukaan waterproofing.
- Adanya kegiatan pekerjaan lain setelah aplikasi waterproofing yang dapat merusak permukaannya, contohnya : pekerjaan pasangan keramik, pasangan antena parabola, pasangan Out Door AC, dudukan rel Gondola, pemasangan kolom-kolom besi untuk dudukan mesin-mesin dan lain-lain.
Solusinya :
- Pilihlah bahan waterproofing yang tepat sesuai dengan kebutuhan struktur dari dak tersebut.
- Pipa roof drain dan stek-stek besi yang muncul harus digrouting dengan epoxy mortar SCG 50.
- Siapkan dudukan beton baru untuk tempat mesin-mesin dan dudukan kolom besi agar saat pengeboran untuk baut/ angkur terhindar dari kerusakan pada lapisan waterproofingnya.
- Lakukan test genang air pada area yang sudah di waterproofing dan cek selama minimal 1x24 jam apakah sudah berfungsi dengan baik dan tidak ada kebocoran. Sebelum pengetesan berilah tanggulan dengan adukan setinggi ± 5 cm dikeliling roof drainnya agar bila hujan air tetap mengalir ke pembuangan roof drain. Lihat Gambar 6.
- Berilah perlindungan di atas permukaan waterproofing dengan screeding atau plesteran agar terhindar dari kerusakan benda tajam atau tumpul.
3. Pipa pembuangan air (roof drain dan floor drain)
- Jumlah pipa buangan air hujan (roof drain) sangat sedikit dan ukuran diameter pipa terlalu kecil sehingga tidak dapat mengalirkan air dengan lancar kesaluran pembuangan (drainage) bawah, keadaan tersebu bertambah parah apabila curah hujan yang tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan air hujan meluap dan bergerak liar mencari jalan untuk bergerak ke bawah tidak melalui lubang saluran pembuangan air di dak atap beton.
- Kontrol terhadap semua saluran pembuangan pada atap harus sering dilakukan untuk mengetahui apakah fungsinya sudah bekerja dengan baik dan tidak terjadi penyumbatan karena sampah plastik, kotoran debu atau daun-daun yang jatuh.
Solusinya :
- Cek jumlah saluran pembuangan air hujannya (roof drain) apakah sudah mencukupi atau perlu ditambahkan saat hujan dengan intensitas tinggi. Bila kurang buatlah tambahan roof drain baru.
- Lakukan pembersihan rutin pada roof drain tersebut agar aliran air selalu lancar.
4. Fungsi Kedap Air (Waterproofing)
Solusinya :
- Perlu diketahui bahwa fungsi cairan pelapis kedap air (waterproofing coating) pada permukaan atas beton adalah sebagai penutup permukaan pori-pori beton dan bukan sebagai pelindung retak pada sambungan kontruksi (stop cor), pengisi lubang/ celah pada permukaan beton serta bukan sebagai bahan pelindung terhadap stek besi, angkur dan kolom baja yang muncul di atas permukaan beton.
Solusinya :
- Apabila pengecoran dengan cara manual dan luasan yang besar dianjurkan menggunakan bahan waterproofing membrane bakar untuk menghindari kebocoran akibat sambungan stop cor dan retak muai susutnya, karena bila menggunakan waterproofing jenis membrane liquid atau coating system tidak akan dapat mencegah keretakan tersebut dan resiko bocor atau rembes akan terjadi kemudian.
Penjelasan gambar untuk pekerjaan grouting epoxy mortar pada area keliling pipa pembuangan air hujan (roof drain atau floor drain).