Bahan Kedap Air (Waterproofing)
Bahan kedap air merupakan suatu bahan yang diperlukan untuk melindungi dan membungkus bangunan konstruksi dari atas sampai ke bawah akibat rembesan dan kebocoran yang disebabkan kondisi alamiah dari air dan cuaca pada struktur pondasi, lantai, dinding, dan atap bangunan. Pada bangunan dengan struktur beton khususnya pada daerah basah bahan kedap air umumnya digunakan sebagai pelindung dan pelapis permukaan beton dari retak dan sambungan antara beton dengan beton dan bidang struktur lainnya.
Fungsi Kedap Air
Fungsi kedap air di dalam konstruksi bangunan gedung adalah sebagai penutup dan pelindung bangunan dari masuknya air ke dalam bangunan gedung yang disebabkan tekanan muka air tanah (struktur bawah) dan kondisi alami, seperti : hujan, aliran air secara vertikal dan horisontal pada permukaan luar dinding, lantai dan atap (building exterior surface area). Pada struktur bagian dalam fungsi kedap air adalah melapisi permukaan beton akibat genangan air, aliran air dan rembesan air pada daerah lantai yang cenderung selalu basah.
PENJELASAN
Penggunaan bahan kedap air ( waterproofing ) pada proyek pembangunan gedung merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa ditawar dan sangat diperlukan sebagai bahan pelindung dan pelapis struktur beton dari kebocoran yang disebabkan tekanan hidrostatik air dan pergerakan alami air pada permukaan beton, sambungan beton ke beton, dan antara beton dengan material lain.
Dalam perencanaan pembangunan suatu gedung pekerjaan waterproofing menempati porsi yang sangat kecil dengan nilai di bawah 1 % dari total biaya keseluruhan proyek sehingga kurang mendapat perhatian serius dari para perencana untuk mendisain material dan metode aplikasi yang tepat untuk diterapkan pada proyek . Pekerjaan waterproofing dianggap sebagai pelengkap standart dari proses pembangunan suatu gedung tanpa kurang memperhatikan akibat yang akan ditimbulkan apabila pemilihan jenis bahan waterproofing tidak sesuai dengan kebutuhan dari jenis struktur bangunan tersebut.
Banyak masalah yang ditimbulkan pada bangunan gedung saat tahap penyelesaian (finishing) dan setelah selesai atau difungsikan khususnya berasal dari kejadian kebocoran pada area atap beton, kamar mandi, lantai bismen, dinding bismen, kolam renang, dan lantai area terbuka lainnya pada gedung. Hal ini sebagai akibat pemilihan bahan waterproofing yang kurang tepat dan tidak sesuai dengan kebutuhan struktur bangunan tersebut. Bila dihitung dari segi biaya yang ditimbulkan untuk perbaikan kebocoran dapat mencapai lebih dari 300 % biaya pemasangan bahan waterproofing sebelumnya, dan belum termasuk biaya yang diakibatkan oleh kerusakan peralatan dan perlengkapan gedung lainnya akibat kebocoran tersebut.
Bahan waterproofing adalah suatu bahan yang digunakan untuk pelapis dan pelindung pada pekerjaan konstruksi. Hampir setiap aspek pembangunan diperlukan bahan kedap air, misalnya : bangunan hotel, rumah susun, rumah tinggal dan bangunan – bangunan yang terbuat dari beton khususnya. Seiring perkembangan dunia konstruksi sampai dengan saat ini banyak bermunculan macam-macam jenis bahan kedap air yang diproduksi dan ditawarkan untuk tindakan pencegahan dan perlidungan bangunan dari kebocoran yang disebabkan air hujan, air tampungan, tekanan air tanah dan rembesan. Pemilihan bahan waterproofing dan metode kerja harus diperhatikan benar oleh perencana sebelum menentukan spesifikasi bahan kedap air yang tepat untuk bangunan tersebut, dan hal ini tidak terlepas dari segi mutu dan harga yang sesuai dengan rencana anggaran ( budget ).
Pemahaman atas material dan metode konstruksi menjadi kritikal karena menjadi bagian penting dari proses pemilihan material yang sesuai untuk kasus struktur yang dihadapi. Demikian pula pemahaman atas hal-hal non struktural, misalnya ilmu geoteknik untuk hal-hal yang berkaitan dengan fondasi dan bangunan bawah tanah, karena umumnya penyelesaian total dari masalah memerlukan kerja sama interdisiplin.
Dengan demikian untuk menghasilkan kinerja yang optimum semua pihak yang terlibat minimal harus mengerti dasar umum dari disiplin ilmu pihak lain. Perhitungan biaya proyek, khususnya perhitungan cost of money, return of investment dan biaya repair serta maintenance, menjadi bagian pertimbangan yang menentukan dalam menetapkan pemilihan sistem struktur dan metode konstruksi. Hal ini secara langsung memaksa ahli struktur untuk membuka diri dan mempelajari dampak dari masalah masalah non-struktural dan non-teknik yang berkaitan dengan proyek dan harus mampu memperhitungkan dan mengakomodasikan faktor tersebut dalam proses analisis, desain dan pelaksanaan yang menjadi tugasnya.
Dalam perencanaan suatu gedung, pemilihan bahan waterproofing yang tepat dan baik bukan suatu hal yang mudah untuk dilaksanakan terutama untuk meningkatkan efisiensi biaya dan waktu. Apabila penentuan spesifikasi bahan kedap air yang direncanakan sudah disetujui untuk dilaksanakan, sering timbul permasalahan pada pelaksanaan pekerjaan, seperti : waktu pemasangan yang lama, metode aplikasi yang rumit dan adanya biaya tambahan untuk perlindungan lapisan waterproofing. Kondisi ini dapat menyebabkan pengeluaran biaya pada proyek menjadi besar dan tidak sesuai dengan rencana anggaran.
Bahan kedap air merupakan suatu bahan yang diperlukan untuk melindungi dan membungkus bangunan konstruksi dari atas sampai ke bawah akibat rembesan dan kebocoran yang disebabkan kondisi alamiah dari air dan cuaca pada struktur pondasi, lantai, dinding, dan atap bangunan. Pada bangunan dengan struktur beton khususnya pada daerah basah bahan kedap air umumnya digunakan sebagai pelindung dan pelapis permukaan beton dari retak dan sambungan antara beton dengan beton dan bidang struktur lainnya.
Fungsi Kedap Air
Fungsi kedap air di dalam konstruksi bangunan gedung adalah sebagai penutup dan pelindung bangunan dari masuknya air ke dalam bangunan gedung yang disebabkan tekanan muka air tanah (struktur bawah) dan kondisi alami, seperti : hujan, aliran air secara vertikal dan horisontal pada permukaan luar dinding, lantai dan atap (building exterior surface area). Pada struktur bagian dalam fungsi kedap air adalah melapisi permukaan beton akibat genangan air, aliran air dan rembesan air pada daerah lantai yang cenderung selalu basah.
PENJELASAN
Penggunaan bahan kedap air ( waterproofing ) pada proyek pembangunan gedung merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa ditawar dan sangat diperlukan sebagai bahan pelindung dan pelapis struktur beton dari kebocoran yang disebabkan tekanan hidrostatik air dan pergerakan alami air pada permukaan beton, sambungan beton ke beton, dan antara beton dengan material lain.
Dalam perencanaan pembangunan suatu gedung pekerjaan waterproofing menempati porsi yang sangat kecil dengan nilai di bawah 1 % dari total biaya keseluruhan proyek sehingga kurang mendapat perhatian serius dari para perencana untuk mendisain material dan metode aplikasi yang tepat untuk diterapkan pada proyek . Pekerjaan waterproofing dianggap sebagai pelengkap standart dari proses pembangunan suatu gedung tanpa kurang memperhatikan akibat yang akan ditimbulkan apabila pemilihan jenis bahan waterproofing tidak sesuai dengan kebutuhan dari jenis struktur bangunan tersebut.
Banyak masalah yang ditimbulkan pada bangunan gedung saat tahap penyelesaian (finishing) dan setelah selesai atau difungsikan khususnya berasal dari kejadian kebocoran pada area atap beton, kamar mandi, lantai bismen, dinding bismen, kolam renang, dan lantai area terbuka lainnya pada gedung. Hal ini sebagai akibat pemilihan bahan waterproofing yang kurang tepat dan tidak sesuai dengan kebutuhan struktur bangunan tersebut. Bila dihitung dari segi biaya yang ditimbulkan untuk perbaikan kebocoran dapat mencapai lebih dari 300 % biaya pemasangan bahan waterproofing sebelumnya, dan belum termasuk biaya yang diakibatkan oleh kerusakan peralatan dan perlengkapan gedung lainnya akibat kebocoran tersebut.
Bahan waterproofing adalah suatu bahan yang digunakan untuk pelapis dan pelindung pada pekerjaan konstruksi. Hampir setiap aspek pembangunan diperlukan bahan kedap air, misalnya : bangunan hotel, rumah susun, rumah tinggal dan bangunan – bangunan yang terbuat dari beton khususnya. Seiring perkembangan dunia konstruksi sampai dengan saat ini banyak bermunculan macam-macam jenis bahan kedap air yang diproduksi dan ditawarkan untuk tindakan pencegahan dan perlidungan bangunan dari kebocoran yang disebabkan air hujan, air tampungan, tekanan air tanah dan rembesan. Pemilihan bahan waterproofing dan metode kerja harus diperhatikan benar oleh perencana sebelum menentukan spesifikasi bahan kedap air yang tepat untuk bangunan tersebut, dan hal ini tidak terlepas dari segi mutu dan harga yang sesuai dengan rencana anggaran ( budget ).
Pemahaman atas material dan metode konstruksi menjadi kritikal karena menjadi bagian penting dari proses pemilihan material yang sesuai untuk kasus struktur yang dihadapi. Demikian pula pemahaman atas hal-hal non struktural, misalnya ilmu geoteknik untuk hal-hal yang berkaitan dengan fondasi dan bangunan bawah tanah, karena umumnya penyelesaian total dari masalah memerlukan kerja sama interdisiplin.
Dengan demikian untuk menghasilkan kinerja yang optimum semua pihak yang terlibat minimal harus mengerti dasar umum dari disiplin ilmu pihak lain. Perhitungan biaya proyek, khususnya perhitungan cost of money, return of investment dan biaya repair serta maintenance, menjadi bagian pertimbangan yang menentukan dalam menetapkan pemilihan sistem struktur dan metode konstruksi. Hal ini secara langsung memaksa ahli struktur untuk membuka diri dan mempelajari dampak dari masalah masalah non-struktural dan non-teknik yang berkaitan dengan proyek dan harus mampu memperhitungkan dan mengakomodasikan faktor tersebut dalam proses analisis, desain dan pelaksanaan yang menjadi tugasnya.
Dalam perencanaan suatu gedung, pemilihan bahan waterproofing yang tepat dan baik bukan suatu hal yang mudah untuk dilaksanakan terutama untuk meningkatkan efisiensi biaya dan waktu. Apabila penentuan spesifikasi bahan kedap air yang direncanakan sudah disetujui untuk dilaksanakan, sering timbul permasalahan pada pelaksanaan pekerjaan, seperti : waktu pemasangan yang lama, metode aplikasi yang rumit dan adanya biaya tambahan untuk perlindungan lapisan waterproofing. Kondisi ini dapat menyebabkan pengeluaran biaya pada proyek menjadi besar dan tidak sesuai dengan rencana anggaran.